Cari Blog Ini

Selasa, 21 Oktober 2014

Full ujian & cobaan di Merbabu

Assalamu'alaikum
Alhamdulillah atas segala karunia & rahmat Alloh SWT ane masih diberi kesempatan & kemampuan untuk terus menjelajahi indahnya bumi nusantara. Dan untuk TKP edisi kali ini yaitu di Merbabu #loh kemaren kan udah gan??? Yup, kemarin ke Merbabu nya jalur via Wekas. Dan untuk sekarang jalur via Selo. Kalo agan yang hobi banget tracking pasti udah gak asing menuju kemari. Dan pasukan yang menuju kemari berjumlah 6 orang yaitu ane, Prima, Bongki, Sang-sang, Luphex & Andra. Yup, 6 highlander yang memutuskan reuni shobek crew di Merbabu via Selo ini. Meeting point dari rumah Prima dengan mengambil rute Yogya - Magelang - Ketep - Selo. Awalnya semua berjalan normal, namun ketika Andra & Luphex tertinggal jauh, rasa was-was mulai menghinggapi team. Ternyata motor mereka macet di Jl Magelang km 16. Tanpa pikir panjang, ane & bongki menuju kesana untuk memastikan kondisi mereka. Busyet,, ternyata cukup jauh dari posisi kami menunggu. Setelah berhasil kami temukan, ternyata api di motor tidak ada. Motor matic baru yang ribet ini membuat ane sulit untuk memperbaiki sendiri. Akhirnya kami putuskan untuk cari bengkel resmi saja karena bengkel biasa di pinggir jalan gak ada yang bisa. Ane & bongki harus menderek tuh motor cukup jauh untuk sampai di bengkel resmi. Setelah ketemu lalu semua di cek, ganti busi juga, ternyata belum mau hidup. Bensin juga sudah keluar di ruang bakar, tapi belum juga hidup. Lalu mekanik membuka tap oli & ternyata,,,,, Astagfirulloh,,,, oli nya asat. La illaha ilalloh, motor baru bisa habis oli nya. Dan ring piston pun sudah lock alias "ngancing". #duh,,, cobaan pertama di mulai. Lalu ane suruh Andra buat menghubungi ayahnya sembari ane mencari rental motor di daerah sekitar. Perlahan ane susuri hingga jauh & rental motor tak ditemukan. Kemudian ane konsultasi ama Prima agar tak berlarut-larut. Dengan sangat terpaksa motor harus di tinggal di bengkel & mereka menggunakan bis untuk sampai di waiting point. Jam 14.00 akhirnya kami semua berkumpul kembali. Tak lupa kami sholat Dzuhur-Azhar agar kesulitan tidak menghadang kami. Setelah semua siap, kami pun bergegas kembali untuk melanjutkan perjalanan menuju Selo. Dan kami pun harus mencari tunggangan menuju kesana untuk Andra & Luphex. 30 menit kemudian setelah ane melaju sendiri di depan di iringi rintik hujan, akhirnya Andra & Luphex mendapat tumpangan sampai di persimpangan Ketep #Alhamdulillah,,, Untuk menghilangkan lelah, kami sementara break dulu sembari membeli minum di warung. Melihat banyak mobil bak terbuka lewat, tanpa pikir panjang langsung di hadang untuk meminta tumpangan hingga Polsek Selo. Alhamdulillah, bapak sopir yang baik memberi ijin. Dan jarak persimpangan Ketep sampai Polsek Selo cukup jauh juga. Jam 16.00 akhirnya kami tiba di Polsek Selo. Untuk menuju basecamp dari Polsek Selo ke timur dikit lalu naik masuk gang yang terjal. Sekitar 10 menit dengan jalan terjal & agak offroad sudah sampai di basecamp. Dan Andra & Luphex pun harus juga mencari tumpangan untuk sampai basecamp. Alhamdulillah tak berselang lama mereka sudah mendapatkannya lagi & tiba di basecamp jam 16.30. Setelah registrasi, untuk mempersingkat waktu kami segera bergegas naik. Awan mendung mulai datang & hawa dingin telah menyapa. Doa untuk mengawali tracking tak lupa kami panjatkan agar kembali dengan selamat. Dimulai dari tracking yang datar dengan pepohonan yang rindang hingga mulai terjal. Pukul 19.15 kami pun sampai di Pos 1. Beberapa orang sudah mulai kehausan bahkan berkurang tenaga. Lalu kami putuskan break sebentar sembari menikmati kopi panas & roti. Langit telah gelap & angin mulia berhembus kencang. Kami pun melanjutkan kembali agar tidak larut malam sampai di Pos 2. Dan yang berada di barisan depan adalah Andra & ane di belakangnya. Awalnya semua baik-baik saja, kemudian setiap pada suatu kelokan Andra selalu bilang salam atau istighfar. Sontak saja ane jadi berpikir aneh. Lalu ane tanya sama dia, kok dari tadi berucap salam & istighfar. Andra lalu bilang bahwa dia bisa lihat begituan. Jawaban ini membuat ane kaget banget #duh,, bakalan double nich capeknya,,, "Ya, udah hati-hati aja sambil dzikir", pinta ane pada Andra. Setelah beberapa langkah, akhirnya Andra menyerah gak mau di depan. Dia udah gak kuat lihat begituan. Dan Bongki menjadi pengganti dengan formasi sama di belakangnya. Hanya beberapa pendaki yang kami temui malam itu. Karena yang lain belum pada tahu tentang kondisi Andra tadi, maka ane tulis di iPod5 untuk membaca sendiri agar yang lain tidak takut. Ane cuma nulis, "Andra punya six sense, tolong di jaga, jangan sampai belakang sendiri". Semua ane suruh baca kecuali Luphex. Pukul 21.30 akhirnya kami tiba di tanah datar sebelum pos 2. Kami putuskan break lagi karena angin kencang & kabut mulai turun. Dan disini sudah ada pendaki dari UMY dengan 2 tenda yang sudah stay duluan. Karena tim juga sudah lelah, maka kami pun juga mendirikan tenda disini. Setelah mendirikan tenda & memasak air panas, maka ane mulai sibuk mencari milky way. Angin yang kencing serta kabut menjadi hambatan malam itu. Hanya hitungan detik langit berubah cepat. Ya udahlah karena sudah larut malam & hanya ane sendirian di luar maka ane cukupkan untuk hunting milky way.

itu lho milky way yang di bawah dekat bukit, gak terlihat karena kabut turun cepat

Setelah semua sudah kenyang, maka team mulai melanjutkan obrolan malam itu. 2 tenda yang kami dirikan dibagi untuk formasi tidurnya. Tenda pertama untuk Bongki, Prima & Sang-sang. Dan yang satunya yaitu ane, Luphex & Andra. Bongki menanyakan hal tentang Andra tadi kepada ane. Yach, awalnya ane gak mau jawab karena kondisi malam itu angin benar-benar angin super kencang ditambah dengan kabut yang pekat seakan menambah suasana seram. Lalu ane jawab perlahan-lahan agar tidak diketahui Andra. Agar Andra tidak kepikiran terus, ane racun dia dengan video timelapse traveling ane selama 1 tahun. Lah, dia malah pingin ikut ane traveling. Semakin malam hawa dingin seakan telah membius mata kami untuk segera terpejam. Jam 23.00 semua yang satu tenda sama ane udah tidur, sementara Bongki masih menjabarkan ceritanya. Tiba-tiba ane lagi nyenyak tidur, Andra dengan wajah kaget membangunkan ane. 'Mas,,, mas,,, ada orang,,", ujarnya. Lalu ane bangun dengan memperhatikan tenda dari dalam kok tidak ada bayangan orang. Kata Andra, ada orang dengan mata merah menyentuh kakinya dari luar tenda. Duh,,, ini apalagi sich,,, Kemudian ane ambil senter & sama sekali gak ada bayangan orang. Lalu ane panggil Prima, Bongki & Sang-sang yang berada di tenda sebelah. Kayaknya suara ane di redam oleh angin yang super kencang. Lalu Andra ane suruh tidur & begitu juga mata ini yang masih ngantuk. Dan selama tidur, ane ngerasa ada suara langkah kaki di sekitar tenda. Padahal di belakang, samping kanan kiri tuh pohon. Masak ada orang jalan??? Lagian pas angin kencang, ada bayangan batang pohon sampai ke tanah bahkan menyentuh tenda. Padahal tuh pohon susah buat bengkokin batangnya. Selang beberapa menit, alarm di iPod5 berbunyi menandakan waktu shubuh sudah tiba. Dan suara langkah kaki masih terdengar, ane perhatiin di tenda masih juga gak ada bayangan orang. Lalu ane sholat shubuh dulu hingga selesai dilanjut dengan doa, tuh suara masih ada. Lalu ane baca ayat-ayat ruqyiah hingga selesai & suara nya udah hilang #Alhamdulillah,,, Ane masih bingung, itu tadi apaan ya,,??? Gak mau berpikiran yang enggak-enggak, lalu ane buka tenda & jebret,,,,,, #Subhanalloh,,,, Pemandangan indah before sunrise di ufuk timur benar-benar memukau. Sontak saja ane langsung teriak,,, Allohu Akbar,,, Semua yang ada ditenda pun bangun lalu bergegas keluar. Namun angin yang masih bertiup kencang, membawa awan tebal segera menutupi pemandangan indah pagi itu.


Setelah matahari mulai menampakkan diri & hawa dingin segera menyingkir, team pun mulai membuat sarapan. Sambil menunggu matang, maka ane ajak beberapa yang lain untuk photo-photo dulu biar bersemangat.

lets jump,,, go away from freeze,,,
Setelah bersemangat, kopi panas & roti mulai di gelontorkan di tenggorokan. Dan kami pun berkenalan dengan 2 pendaki yang baru datang tadi pagi. Mereka dari Solo & Majalengka yang baru saja tracking dari Merapi #busyet,,,, hebat banget,,, Mereka juga bercerita yang di alami tadi malam ketika tracking di atas. Mereka menuturkan bahwa ketika di atas ada suara yang makin lama makin keras. Karena takut akhirnya mereka turun & mendirikan tenda di dekat kami. Tak lama kemudian Andra menuturkan kejadian tadi malam kepada team. Dan kejadian serupa juga di alami Prima yang berada di tenda sebelah. Cerita ini masih hangat dibicarakan hingga sampai rumah. Karena waktu sudah beranjak siang, maka team lanjut lagi menuju pos 3. Dan angin super kenceng lagi-lagi menemani perjalanan. Bahkan kami harus berjalan menunduk agar tidak goyah. 20 menit kemudian kami tiba di atas bukit yang pertama dengan angin yang masih bener-bener kenceng. Kami putuskan break dulu karena untuk menuju pos 3 dirasa tidak memungkinkan. Sambil menunggu kondusif, ane suruh team buat pose dulu di sini. Viewnya juga tak kalah menarik juga lho,,, check this out gan,,,

prima in tired

break dulu gan,,,


andra, bongki & luphex

shobek crew in action
Karena kami tidak melanjutkan menuju pos 3, lalu ane cari spot yang keren lagi untuk sesi photo lagi. Dan padang yang cukup luas di sebelah kiri menjadi pilihan dengan latar gunung Merapi.





angin kencengnya gak berhenti-henti
Lalu ane sama bongki cari spot yang lebih menantang dengan menaiki bukit yang lebih tinggi di sebelahnya. Dan tara,,,, panoramanya luar biasa,,,, kami semua teriak "Allohu Akbar..." Lalu kami undang yang lain untuk menuju kemari untuk photo present session.



And photo present session is begin,,,




Yah, mereka persembahkan untuk orang-orang tersayang yang di tinggalkan #cie,,,,, Nach, dirasa sudah cukup maka kami pun menuju kebawah buat photo present session ke 2. This spesial for u ,,,

buat istri & anak di rumah (by. bongki)
buat istri di rumah (by. prima)
buat kamu, ini sebagai ganti milky way (by. me)
Nach, sebelum beranjak, ini photo session terakhir buat kenangan reuni shobek crew di Merbabu. Semua sudah di planning dengan dress code batik.




Love Indonesia, Love Batik & Love Mountain


me in action
Matahari mulai terik dan team sudah mulai kelelahan, maka kami segera meninggalkan tempat indah ini. Meski tidak sampai pos 3, tapi kami bersyukur bisa menikmati indahnya Merbabu di tempat ini. Karena bagi kami puncak bukanlah segalanya tetapi kembali dengan selamat yang utama. Dan untuk kembali ke bawah masih ada tantangannya yaitu trek yang licin & berdebu.




Nich gan di buffer dulu : (kalo agan pake iOS lancar jaya, kalo pake android ada yang gak bisa)



Sungguh luarbiasa tracking kali ini. Alhamdulillah ya Alloh ya Rabb, Engkai ijinkan kami berada disini. Menikmati ciptaan-Mu yang membuat kami semakin dekat dengan-Mu. Meski cobaan & ujian datang silih berganti, kami tetap yakin & percaya bahwa semua ini agar kami lebih baik. Dan Alloh tidak akan menguji hambanya sesuai dengan kemampuannya seperti dalam QS Al-Baqarah : 286


5 komentar: