Assalamua'alaikum
Alhamdulillah atas segala nikmat Mu ya Alloh, nikmat iman, nikmat Islam & nikmat sehat selama ini. Dan segala kesempatan yang telah Engkau berikan ya Alloh pada hamba hingga dapat menikmati keindahan ciptaan-Mu. Nach untuk episode kali ini yaitu di gunung Prau. Mungkin terdengar asing di telingan agan, tapi yang hobi naek gunung sudah familiar. Awalnya sahabat ane prima yang udah naek beratus kali mengajakku naek gunung. Dan tujuan yang akan di sambangi yaitu gunung Prau yang berada di Wonosobo.
Awalnya ane belum bisa kasih keputusan karena belum lihat jadual vacation bulan ini. Tapi karena ada vacation yang di pending jadi ane "YES". Kemudian sejak hari itu ane persiapin peralatan yang ane bawa begitupun juga Prima. Namun tidak kami berdua saja yang akan berada di sana tapi prima mengajak teman kerjanya yang bernama agung. Menurut ane baek prima & agung kalo urusan naek gunung udah advance dach levelnya. Sementara ane masih neubie gan untuk naek gunung secara ini merupakan kali kedua ane naek gunung setelah gunung Merbabu. Hari H pun telah datang, kami berangkat dari Yogya jam 9 pagi. Matahari bersinar di temani awan menjadi atap perjalanan kami pagi itu. Sampai di Parakan kami berhenti untuk menunggu agung. Kurang lebih 10 menit kemudian agung pun sudah datang dengan membawa seperangkat peralatan gunung lengkap #mungkin bisa buka toko di atas kali ya,,,, Tak menunggu lama kami pun melanjutkan perjalanan karena waktu sudah mulai beranjak siang tapi kami mampir dulu di masjid untuk sholat dzuhur. Astagfirulloh gan,,,, ternyata jauh banget,,,,, #duh kapan tekan e ki ??? Dengan kesabaran, alhamdulillah kami sudah hampir sampai. Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB dan awan berubah menjadi mendung lalu tak lama kemudian mulai meneteskan air hujan. Kami segera merapat di pinggir jalan untuk berteduh dulu. Yah, belum sampai di TKP aja udah disambut hujan, bagaimana ntar di sana y??? Karena hujan yang kami tunggu tak juga reda, maka kami lanjutkan perjalanan pun dengan memakai jas hujan. Dan 15 menit berselang kami sudah sampai di basecamp gunung Prau. Tapi hujan masih belum berhenti. Sementara suasana di basecamp sudah seperti pasar gan #ramai banget,,,, Maklum karena hari itu sabtu jadi banyak yang tracking di sana. Sambil menunggu hujan reda kami pun bergerak menuju masjid untuk sholat azhar. Alhamdulillah, hujan sudah mulai reda sehingga tak ingin menyia-nyiakan waktu, kami pun mulai berangkat naek. Trek pertama melewati rumah penduduk hingga ladang sayuran. Suasana langit masih gelap, bagaimana suasana nanti malam di atas??? #masih bikin penasaran. Dengan penuh semangat langkah kaki pun terus melaju. Dan ane gak ingin sia-sia jauh-jauh kesini cuma dapat lelah. So, insya Alloh agar dapat pahala juga setiap langkah kaki yang melaju ane iringi dengan ucapan "tahlil". Dan entah kenapa kaki ane seolah berjalan lebih cepat.
Jam 18:00 wib, kami pun masih berusaha mendaki jalur menuju puncak bersama ratusan pendaki laennya. Hingga gelapnya malam mulai menampakkan dirinya. Sehingga photo session sunrise tak dapat kami jumpai. Dan jalur tracking ini sejak awal hingga puncak terjal habis gan. Tapi dengan kondisi yang terjal ini untuk mencapai puncak lebih cepat. Sekitar jam 18:30, Alhamdulillah kami sudah berada di puncak gunung Prau. Whats?????? ternyata sudah ada ratusan orang yang berada di sini gan. Tak ingin kehabisan tempat, kami segera mendirikan tenda. Agung & prima dengan cekatan membangun tenda & peralatan lainnya. Sementara ane hanya diam tak kuasa menahan dinginnya malam itu. Tara,,,, tenda sudah berdiri & perapian pun juga sudah menyala. Benar-benar hebat agung & prima. Sambil merapikan tenda, untuk menghangatkan badan kami pun memasak mie instan+nasi (yang sudah beli tadi sore di bawah) dan jahe hangat. Alhamdulillah nikmatnya, badan sudah agak mendingan. Jam 20:00 wib, sebelum tidur, ane sholat jamak qashar maghrib & isya' serta berharap malam dapat menikmati milky way. Tapi sebelum tidur kami lakukan photo session dulu karena langit sudah mulai agak cerah meski masih tersisa awan sore tadi.
Mata mulai ngantuk & lelah di kaki masih belum pergi. Itu menandakan bahwa waktu tidur malam segera di mulai. Di bawah kehangatan sleeping bag, kami mulai memejamkan mata. Dan ane setting alarm jam 2 pagi agar dapat menikmati milky way. Semakin malam ternyata para pendaki yang datang semakin banyak. Keramaian malam itu mengiringi waktu tidur malam kami. Ada yang teriak-teriak, ada yang maen gitar bahkan ada yang nyetel musik keras banget. Busyet dach,,, ini di atas gunung ato di pasar sich rame banget. Alarm pun berbunyi menunjukkan jam 2. Ane pun bangun dan perlahan membuka tenda. Astagfirulloh, ternyata kabut tebal turun malam itu. Yah, photo session milky way pun gagal. Ane pun sempat tidak sholat tahajud malam itu#astagfirulloh,,, 2 jam kemudian tiba-tiba ane merasakan gebelet alias mo buang air kecil #duh neng ngendi ki seng nguyuh??? Ternyata tempat e jauh banget dari tenda. Yah gak papalah dari pada sakit. Setelah selesai, ane lihat jam menunjukkan pukul 04.00, ini berarti photo session sunrise akan segera di gelar. Karena waktu sudah menunjukkan shubuh maka ane sholat shubuh dulu di dalam tenda & berdoa semoga dapat menikmati sunrise. Setelah selesai, ane persiapin tuh segepok peralatan rekam mulai dari camera, tripod hingga ipod.
Subhanalloh,,, keren banget gan,,,, langit di sisi timur sudah mulai kemerahan. Namun di garis cakrawala masih tersisa awan. Sementara ratusan pendaki yang lain sudah menempati posisi untuk menikmati sunrise pagi itu. Dan akhirnya meski sunrise tidak sempurna tapi tetap OK untuk di nikmati.
Setelah photo session sunrise berakhir maka keindahan yang paling keren pun mulai muncul. Suasana mulai cerah & 8 puncak gunung yang ada di tanah jawa kelihatan gan. Ada gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, Arjuna, Slamet dan laennya. Subhanalloh, keren abis gan,,,,
subhanalloh,,,,,, yang bikin ane kagum |
di bagian barat puncak gunung Slamet pun terlihat |
orang bilang ini dengan bukit teletubbies |
puluhan bahkan ratusan pendaki,,, gila gan,,, |
prima in action |
ini Indonesia,,, |
agung in action |
alhamdulillah ya Alloh |
Sekitar jam 8 pagi, kami mulai meninggalkan lokasi. Tetapi sisa hujan kemarin sore masih membasahi jalur pendakian. Walhasil langkah kaki pun harus pelan-pelan agar tidak terpeleset. Capek & ngantuk masih terasa tapi kami hiraukan.
Setelah sekitar 1,5 jam akhirnya kami sampai di basecamp. Kaki ane serasa mau copot bautnya #pegel tenan,,,, Sejenak istirahat sambil menikmati tempe kemul & carica membuat kisah pendakian semakin sempurna. Dan tak lupa 2 kardus carica ane tebus untuk oleh-oleh keluarga di rumah ama teman-teman di kantor. Setelah dirasa cukup, maka kami pun pulang. Hiruk pikuk di basecamp pun masih saja terjadi.
Nich gan video nya :
Melihat beberapa puncak gunung dari puncak gunung Prau memang mengesankan. Lalu teringat di hati bagaimana jika gunung-gunung itu hancur lebur ketika kiamat. Sungguh sangat mengerikan. Seperti dalam QS Al-Waqiah : 5-6
mantap ndesss.. sindoro sumbing hayukkk
BalasHapusinsya Alloh
Hapus